Kebijakan moneter dan stabilitas sistem keuangan
harus didukung dengan percepatan pendalaman para pelaku bank di pasar uang. Hal ini bisa dilakukan salah satunya dengan meningkatkan fleksibilitas transaksi dan likuiditas pasar valuta asing
(valas) domestik. Dalam implementasinya, pihak bank harus memperhatikan prinsip kehati-hatian, misalnya dalam melakukan perhitungan terhadap Posisi Devisa Netto (PDN) atau dalam istilah lain disebut Net Open Position atau NOP).
Secara definitif, PDN adalah selisih bersih antara Aktiva dan Pasiva dalam neraca (on balance sheet) untuk setiap valuta asing, ditambah dengan selisih bersih tagihan dan kewajiban, baik yang merupakan komitmen maupun kontinjensi dalam rekening administratif (off balance sheet) untuk setiap valuta asing, yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah (equivalen Rupiah untuk setiap valuta asing).
Secara definitif, PDN adalah selisih bersih antara Aktiva dan Pasiva dalam neraca (on balance sheet) untuk setiap valuta asing, ditambah dengan selisih bersih tagihan dan kewajiban, baik yang merupakan komitmen maupun kontinjensi dalam rekening administratif (off balance sheet) untuk setiap valuta asing, yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah (equivalen Rupiah untuk setiap valuta asing).
Perhitungan PDN menjadipenting dikarenakan beberapa hal diantaranya: (1) membatasi
transaksi spekulatif bank devisa; (2) menghindari
resiko kurs; (3) manajemen
terhadap forex bank; (4) agar terjadi
keseimbangan antara sumber dana dan penggunan dana, atau sebaliknya; dan (5) memberikan
fleksibilitas kepada perbankan dalam pengelolaan dananya dengan tetap menjaga
kesehatan dan daya tahan usahanya.
Karena perhitungan PDN dalam rupiah (IDR),
maka kurs yang digunakan adalah kurs tengah yang merupakan rata-rata kurs beli
dan kurs jual berdasarkan Reuters pada pukul 16.00 WIB setiap hari. Berikut contoh perhitungan PDN. Silahkan klik link download di bawah ini.
Link Download (.pdf)
No comments:
Post a Comment